18 Oktober 2023. SMK Cendika Bangsa, sebuah sekolah menengah kejuruan yang terkenal dengan program pendidikan berbasis karakter dan religi, baru-baru ini menggelar wisata edukasi religi bagi siswa kelas X. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya sekolah dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai agama, sejarah Islam, dan budaya Nusantara.

Tujuan utama dari wisata edukasi ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal lebih dalam sejarah dan nilai-nilai agama Islam serta warisan budaya Nusantara. Rombongan siswa yang terdiri dari kelas X mengunjungi beberapa tempat bersejarah yang memiliki nilai religi yang tinggi.

Pertama, rombongan siswa berkunjung ke makam mantan Presiden Indonesia keempat, KH. Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur. Makam Gus Dur terletak di Desa Dusun Tengah, Kecamatan Pacet, Jombang. Para siswa mendengar cerita dan mengambil pelajaran berharga tentang toleransi, perdamaian, dan pemahaman Islam yang moderat yang menjadi ciri khas Gus Dur.

Selanjutnya, rombongan berkunjung ke Museum Islam Nusantara yang terletak di Jombang. Museum ini merupakan tempat yang ideal untuk memahami perkembangan Islam di Indonesia dan keragaman budaya Islam yang ada di Nusantara. Siswa-siswa diajak untuk menjelajahi pameran-pameran yang menampilkan warisan sejarah dan budaya Islam dari berbagai daerah di Indonesia.

Terakhir, perjalanan wisata edukasi religi ini mengantarkan siswa ke Trowulan, Mojokerto, yang merupakan situs arkeologi kuno yang dikenal sebagai bekas ibu kota Kerajaan Majapahit. Di sini, siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang peradaban Majapahit dan peran Islam dalam sejarah Nusantara.

Ketua panitia WER , Bapak Ahmad Arif S.Ag, mengungkapkan, “Kegiatan wisata edukasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan pemahaman agama yang baik. Kami berharap pengalaman ini akan membantu siswa-siswa kami untuk menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.”

Para siswa merasa sangat beruntung dengan kesempatan ini, dan mereka merasa bahwa wisata edukasi religi telah membuka mata mereka terhadap nilai-nilai yang lebih dalam dari agama dan sejarah Nusantara. Mereka berharap dapat menerapkan pembelajaran yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.

Kegiatan wisata edukasi seperti ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga melibatkan pengalaman di dunia nyata yang dapat membentuk karakter siswa. SMK Cendika Bangsa telah memberikan contoh positif tentang bagaimana pendidikan yang holistik dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih sadar akan nilai-nilai religi dan budaya mereka.