Published : 28 November 2023
Author : muffid.mahnun
Kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan media yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Sehingga dapat membawa
bangsa ini pada era aufklarung (pencerahan). Dengan adanya pendidikan diharapkan mampu meningkatkan SDM, menyelesaikan persoalan akan ketidaktahuan ilmu pengetahuan, dan meminimalisir segala permasalahan yang ada pada bangsa ini.
Namun nyatanya, kondisi pendidikan generasi bangsa di masyarakat pesisir Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kab.Malang khusus nya di SD Tunas Harapan Goa Cina yang diasuh oleh kepala sekolah Zinatul Muflikhah dan juga di bina oleh Abah Shohibul Izar atau yang biasa disebut Abah Izar, masih jauh dari apa yang diharapkan dari tujuan pendidikan itu sendiri. Abah Izar merupakan seorang penyuluh agama, tidak hanya pejuang pendidikan tapi beliau juga selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di masyarakat sekitar.
Meskipun masih banyak ditemukan persoalan umum yang terjadi pada sistem pendidikan pada anak-anak pesisir dan belum sepenuhnya juga mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, semangat perjuangan Abah dan tenaga pendidik yang ada disana begitu sangat menggugah nilai-nilai kemanusiaan.
Dari situlah kami para pendidik SMK Cendika Bangsa membentuk Tim untuk Berbagi Cahaya Pendidikan. Sebagai langkah awal, kami bersama Abah dan yang lain berkoordinasi tentang bagaimana cara untuk memberikan pendidikan yang terbaik di wilayah pesisir tersebut.
Dari hasil koordinasi tersebut, kami mencoba untuk memperkenalkan pembelajaran dengan pendekatan STEM, yang dimana pembelajaran ini menggabungkan 5 disiplin Ilmu yakni Science (Pengetahuan) , Technologi (Teknologi), Engineering (Teknik), Art (Seni), Math (Matematika) secara menyeluruh dan saling berkaitan satu sama lain sebagai pemecahan masalah yakni “Merangkai Manik-Manik”
Diharapkan dari hasil pembelajaran tersebut anak-anak juga bisa belajar arti ketekunan dan fokus dalam memasukkan tali senar pada manik-manik, mengkreasikan warna manik-manik sesuai dengan apa yang mereka senangi. Semua itu mereka rangkai untuk dijadikan sebuah cincin dan gelang. Sebagian banyak dari mereka bahkan membuat lebih dari 1 gelang dan cincin, wujud dari antusias mereka.
Setelah kegiatan merangkai manik-manik itu selesai, kami bertanya pada anak-anak, Untuk diberikan kepada siapakah cincin dan gelang tersebut?. Beberapa anak-anak menjawab, untuk mereka sendiri, untuk adek di rumah, untuk ibu dan untuk bapak ibu guru. Tak selang berapa lama beberapa perwakilan anak-anak maju ke depan untuk langsung menyematkan cincin tersebut kejari-jari orang tua maupun Bapak/Ibu Guru dan tak lupa special untuk sang Abah. Tidak hanya itu, selesai menyematkan cincin, anak-anak tidak luput juga untuk mendoakan Orang Tua, bapak ibu guru, dan juga Sang Abah. Dari situlah suasana menjadi sangat pecah, semua menangis haru melihat kepolosan, ketulusan,dan keikhlasan anak-anak. Inilah hakikat yang sebenarnya dari nilai-nilai pendidikan. Pelajaran berharga bagi kami, setelah melihat “Potret Irisan Pribumi Pesisir” Akhirnya kami bisa memaknai, bagaimana peran seorang pendidik, tidak hanya jd pendidik tp juga mendidik. Bergerak dari hati untuk pulihkan pendidikan. Untuk Abah Izar, Bapak/Ibu guru, dan wali murid semua, terima kasih atas perjuangannya selama ini, semoga anak-anak kita menjadi generasi putra putri anak bangsa yg bermanfaat kompeten, cerdas, dan berakhlaqul karimah.
Aamiin……..
Kompeten - Cerdas - Santun
Jl. Raya Mojosari 02 A Kepanjen Malang 65163
smkcendikabangsa@yahoo.co.id
0341 - 391450
Tentang Kami
Info Karir
Visi Misi
Unit Bisnis
Mars Cendika Bangsa
Hubungan International
Hubungan Industri
Bursa Kerja Khusus
Kesiswaan
Designed and Developed by Web Admin SMK Cendika Bangsa
Muffid Mahnun Copyright 2023 All right reserved